MAKALAH
Bab VI
Manajemen Produksi
Oleh :
1. Muhammad Qosim
2. Rofid Baharuddin
LPP
WAHANA SURYA
JALAN
JAKSA AGUNG SUPRAPTO 27
TAHUN
2014/2015
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Daftar Isi ii
Bab VI Manajemen Produksi
6.1. Perkembangan Manajemen Produksi 1
6.2. Pengertian Manajemen Produksi 1
6.3. Pengertian Produksi 2
6.4. Proses produksi 2
6.5. Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi 2
6.6. Ruang Lingkup Manajemen Produksi 3
6.7. Fungsi serta Sistem Produksi dan Operasi 4
6.8. Lokasi dan Lay Out Pabrik 4
Kesimpulan 6
Glosarium 7
BAB VI
MANAJEMEN PRODUKSI
6.1. PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
1.
Adanya Pembagian Kerja (Division Of
Labour) Dan Spesialisasi
Perkembangan
manajemen produksi ditandai dengan usaha untuk meningkatkan hasil melalui prmbagian kerja (division of labour). Agar
produksi efektif dan efisien , produsen hendaknya mrnggunakan metode ilmiah dan
asas-asas manajemen. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik pada
waktu yang telah di tentukan.
2.
Revolusi Industri
Pada dasarnya, Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa
penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan
perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan
tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.
3.
Perkembangan Alat Dan Tekhnologi Yang
Mencakup Penggunaan Komputer
Akhir- akhir ini manajer produksi banyak member perhatian pada
perkembangan teknologi canggih misalnya, penggunaan robot,alat perkantoran yang
otomatis, dan lain-lain. Sehingga pada banyak hal manajer produsi
mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
4.
Perkembangan Ilmu Dan Metode Kerja Yang
Mencakup Metode Ilmiah, Hubungan Antar Manusia, Dan Model Keputusan.
Penggunaan
metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja
terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
6.2. PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen
Produksi merupakan kegiatan untuk mengatur, mengkoordinasikan penggunaan
sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya
dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah
kegunaan (utility) suatu barang atau jasa. Dalam meningkatkan produktivitas di
jumpai dua macam permasalahan, yaitu :
1.
Produktivitas akan meningkat bila
terdapat perbaikan kondisi kerja
2.
Beberapa peningkatan produktivitas tidak
dapat membantu organisasi secara keseluruhan, karena hasilnya hanya terkait
dengan perbaikan pada bidang tertentu sedangkan bidang yang lainya tidak
terpengaruh.
6.3. PENGERTIAN
PRODUKSI
Secara umum
produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentrasformasikan
masukan (input) menjadi keluaran (output). Sedangkan produksi dalam istilah
ekonomi mengacu pada segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan
(utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa
tanah, modal, tenaga kerja, dan skills (organizational, managerial and
technical skills).
6.4. PROSES PRODUKSI
Proses produksi
dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
1.
Kelangsungan Hidup
a. Produksi
terus menerus
Produksi terus menerus dilakukan sebagai
proses untuk mengubah bentuk
barang-barang. Walaupun terjadi perubahan model,susunan,dan fungsi alat-alat
mesin yang dipakai tidaklah berubah. Misalnya penggergajian kayu berubah
menjadi papan, karet menjadi ban, ataupun perakitan mobil.
b. Produksi
yang terputus-putus
Proses produksi tidak terus menerus atau operasi seringkali terhenti guna
mengubah alat-alat. Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan yang
sesuai dengan keperluan pemesan. Misalnya Toko roti dan usaha cathering
2. Teknik
a. Proses Ekstraktif
:Proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu,perikanan dan pertambangan
b. Proses
Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan
seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c. Proses Pengubahan: Proses perubahan
bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d. Proses Sintetis : Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.
d. Proses Sintetis : Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.
6.5. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN
PRODUKSI
Dalam mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber-sumber daya, manajer produksi perlu perlu membuat keputusan -
keputusan yang berhubungan dengan upaya-upaya utuk mencapai tujuan , agar
barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang
diharapkan, yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas), dan tepat
waktu dengan biaya yang rendah.
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang produksi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama yaitu :
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang produksi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama yaitu :
1.
Proses
Keputusan –keputusan
dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi,
arus proses, tata letak (lay-out) peralatan dan seluruh aspek fisik pabrik atau
jasa pelayanan.
2.
Kapasitas
Keputusan kapasitas
dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan pada
waktu yang tepat.
3.
Persediaan
Manajer persediaan
membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi. Menyangkut pada apa yang
dipesan, berapa banyak pemesanan, serta kapan pemesanan dilakukan.
4.
Tenaga kerja
Dalam manajemen
produksi, penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia
menempati posisi yang sangat penting. Keputisan tentang tenaga kerja mencakup
seleksi,penggajian,pelatihan,penempatan,penyeliaan/ supervisi.
5.
Mutu/kualitas
Fungsi produksi
ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu atau
kualitas barang dan jasa yang dihasilkan.
6.6. RUANG LINGKUP MANAJEMEN
PRODUKSI
Manajemen produksi merupakan
kegiatan yang cakupanya cukup luas di mulai dari analisis dan penetapan
keputusan-keputusan sebelum dumulainya produksi.
Penambahan dan perancangan atau desain
sistem produksi meliputi :
1. Seleksi dan desain hasil produksi
Kegiatan produksi harus dapat
menghasilkan produk-produk barang atau jasa dengan cara efektif dan efisien
serta dengan kualitas yang baik.
2. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
Setelah dilakukan seleksi terhadap
produk, kegiatan yang harus dilakukan adalah menentukan jenis proses yang akan
digunakan serta peralatanya
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
Dalam pemilihan lokasi, perlu
diperhatikan factor jarak, kelancaran dan biaya pengangkutan dari bahan baku
serta biaya pengankutan barang jadi ke pasar.
4. Rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau proses
Rancangan tata letak harus
mempertimbangkan antara lain kelancaran arus kerja , optimalisasi waktu
pergerakan dalam proses , kemungkinan kerusakan yang terjadi karena pergerakan
dalam proses.
5. Rancangan tugas
Rancangan tugas harus merupakan kesatuan dari human engineering, dalam rangka menghasilkan rancangan kerja yang optimal.
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kualitas
Dalam strategi produksi dan operasi
harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan produksi dan operasi serta
misi dan kebijakan-kebijakan dasar untuk lima bidang yaitu, proses, kapasitas, persediaan,tenaga
kerja, dan mutu.
6.7.
FUNGSI SERTA SISTEM PRODUKSI
DAN OPERASI
1. Fungsi Produksi Dan Operasi
Berikut ini 4 fungsi terpenting
dalam produksi dan operasi :
a. Proses pengolahan : merupakan metode atau teknik yang digunakan
untuk pengolahan masukan.
b. Jasa-jasa penunjang : merupakan sarana berupa pengorganisasian yang
perlu untuk penetapan teknik dan meted yang akan dijalankan, sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
c. Perencanaan : merupakan penetapan keterkaitan dan perngorganisasian
dri kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu
atau periode tertentu.
d. Pengendalian atau pengawasan : merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan yang sesuai
rencana sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan masukan dapat
dilaksanakan
2. Sistem Produksi Dan Operasi
Sistem produksi dan
operasi adalah suatu keterkaitan unsure-unsur yang berbeda secara terpadu,
menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Masukan :
·
Bahan
·
Tenaga kerja
·
Mesin
·
Energy
·
Informasi
|
Transformasi :
Proses konversi
|
Keluaran :
Barang dan jasa
|
Dalam
gambar terlihat bahwa masukan-masukan di konversi menjadi keluaran yang berupa
barang dan jasa dengan menggunakan teknologi pengolahan tertentu. Informasi
umpan balik di gunakan untuk mengendalikan teknologi proses atau masukan.
6.8.
LOKASI DAN LAY OUT PABRIK
Pemilihan lokasi
pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam
persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus
mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.Tujuannya adalah agar perusahaan dapat
beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan
faktor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan dan faktor
lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
1.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Lokasi Pabrik :
·
Faktor utama :
>Lingkungan masyarakat.
> Kedekatan dengan pasar.
> Tenaga kerja.
> Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
> Fasilitas dan biaya transportasi.
>Sumber daya alam lainnya.
>Lingkungan masyarakat.
> Kedekatan dengan pasar.
> Tenaga kerja.
> Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
> Fasilitas dan biaya transportasi.
>Sumber daya alam lainnya.
·
Faktor sekunder:
> Harga tanah.
> Dominasi masyarakat.
> Peraturan tenaga kerja.
> Rencana tata ruang.
> Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
> Tingkat pajak.
> Cuaca atau iklim.
> Keamanan
> Peraturan lingkungan hidup
> Harga tanah.
> Dominasi masyarakat.
> Peraturan tenaga kerja.
> Rencana tata ruang.
> Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
> Tingkat pajak.
> Cuaca atau iklim.
> Keamanan
> Peraturan lingkungan hidup
·
Pendekatan situasional atau
contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut
kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
> Dekat dengan pasar, misalnya restoran,rumah makan seafood
> Dekat dengan sumber bahan baku saja, misalnya pabrik semen
> Tersedia tenaga kerja, misalnya pabrik sepatu
> Dekat dengan pasar, misalnya restoran,rumah makan seafood
> Dekat dengan sumber bahan baku saja, misalnya pabrik semen
> Tersedia tenaga kerja, misalnya pabrik sepatu
·
Perangkap Dalam Pemilihan
Lokasi
> Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
> Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
> Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
> Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
> Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
> Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
> Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
> Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
·
Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
– Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
– Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
– Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan
– Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
– Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
– Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan
KESIMPULAN
Perkembangan manajemen Produksi berkembang
pesat karena beberapa faktor yaitu :
1. Adanya
pembagian kerja dan spesialisasi
2. Revolusi
industri
3. Perkembangan
IPTEK
4.
Perkembangan ilmu dan metode ilmiah
serta hubungan antar manusia manusia
Manajemen Produksi yaitu kegiatan
atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan /koordinasi
kegiatan orang lain. Kegiatan tersebut berguna untuk mengatur dan
mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.
Produksi adalah segala kegiatan
dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang
membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja,
danskills.
Proses produksi dibagi menjadi 2
yaitu :
1.
Kelangsungan hidup :
a. produksi terus-menerus
b.produksi
terputus-putus
2. Teknik :
a. Proses Ekstraktif
b. Proses Analitis
c. Proses Pengubahan
d. Proses Sintetis
b. Proses Analitis
c. Proses Pengubahan
d. Proses Sintetis
Dilihat dari kondisi
keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang produksi
mempunyai lima tanggung jawab yaitu:
1.
Proses
2.
Kapasitas
3.
Persediaan
4.
Tenaga kerja
5.
Mutu/kualitas
Pemilihan lokasi
pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam
persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus
mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien.
GLOSARIUM
1.
Ekspansi : perluasan suatu wilayah dengan menduduki sebagian atau seluruhnya
wilayah lain
2.
Ekstraktif : kegiatan mengambil hasil alam.
3.
Konversi : perubahan dari satu sistem ke sistem yang lain
4.
Pabrikasi : suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen material
dirangkai menjadi satu dengan pelaksanaan setahap demi setahap sampai menjadi
suatu bentuk
5.
Sintesis : penyatuan unsur-unsur ke dalam suatu bentuk yang menyeluruh
6.
Transformasi : perubahan bentuk rupa atau sifat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar